Panas Buangan Komputer, Primadona Kala Musim Dingin

Monday, April 20, 2015
 Elemen: Api
Saat musim dingin tiba, suhu udara di negeri empat musim, memang menjadi tantangan tersendiri terutama bagi warga yang terbiasa hidup di iklim tropis, atau bahkan bagi warga pribumi. Minusnya temperatur mengharuskan setiap rumah memiliki alat pemanas/penghangat rumah. Ternyata hingga kini masih banyak rumah menggunakan tungku pembakaran dengan cerobong asap sebagai pemanas rumah mereka. Kalau begitu, apa kabar lapisan ozon bumi
tersayang ini?

Masyarakat di negara empat musim memang memiliki cara tersendiri untuk melawan dinginnya udara di musim dingin, tak terkecuali dengan Belanda. Bukan karakter bangsa Belanda namanya kalau tidak ada inovasi. Kini telah muncul Nerdalize, suatu proyek yang diusung oleh beberapa mahasiswa Belanda. Mereka mencoba untuk mewujudkan konsep sumber energi ramah lingkungan. Nerdalize memanfaatkan kembali panas hasil buangan server komputer untuk membuat udara di rumah menjadi hangat, menghemat tagihan untuk penghangat rumah, plus mengurangi biaya pemeliharaan server komputer bagi perusahaan atau universitas. 

Menghangatkan rumah dengan server komputer?
Saat asyik bermain laptop atau komputer, pastilah kita dapat merasakan adanya panas yang keluar dari lubang udara perangkat tersebut. Nah, panas yang dihasilkan komputer atau laptop saat bekerja biasanya hanya dianggap sebagai efek samping yang diabaikan bagi sebagian masyarakat. 

Cerita berawal pada suatu malam kala musim dingin, Boaz Leupe (salahsatu dari tiga co-founder Nerdalize) memecahkan thermostat (alat pengatur panas) di rumahnya saat sedang merenovasi rumah. Suhu dalam rumahnya kemudian menjadi semakin rendah. Di tengah dingin yang menyergap, Boaz dan teman yang tinggal satu rumah terus menggunakan laptopnya untuk mendapatkan udara panas buangan yang setidaknya dapat menghangatkan mereka. Bahkan mereka berandai-andai akan membeli 100 laptop saat itu juga agar dapat menghangatkan seisi rumah. 

Berkat ide ‘konyol’ tersebut, tercetuslah Nerdalize. Dengan kreativitas tinggi, mereka giat melakukan percobaan terhadap proyek Nerdalize ini. Nerdalize kemudian bermitra dengan Eneco, perusahaan energi Belanda yang sudah memiliki setidaknya 2 juta pelanggan. 


Eneco selanjutnya melakukan uji coba terhadap Nerdalize selama 9 bulan. Uji coba dilakukan dengan menginstal e-Radiator di lima rumah pelanggan, di mana e-Radiator tersebut telah terhubung ke server komputer yang digunakan oleh pusat data perusahaan atau universitas di Belanda. Server komputer tersebut pastinya akan membuang panas saat menyelesaikan tugas-tugas komputasi dan panas itu akan mengganggu kestabilan server komputer jika tidak dibuang. Server komputer tersebut pun terhubung dengan jaringan The Nerdalize Cloud, sebuah platform komputer yang membuat biaya pemeliharaan server data lebih terjangkau. Energi untuk memelihara kestabilan server data yang digunakan lebih hemat hingga 55%, karena panas yang dibuang server data akan disalurkan ke e-Radiator yang telah terinstal tadi. Rumah yang telah menginstal e-Radiator tadi akan menggunakan panas yang dibuang dari server komputer (sekitar 50-65º C) tersebut untuk menghangatkan rumah mereka.



Nerdalize sangat ecofriendly karena selain tidak menyebabkan kebisingan, secara efektif Nerdalize mampu memanfaatkan energi yang sama sebanyak dua kali dalam satu sistem: untuk pemeliharaan server data dan juga pemanas ruangan. Juru bicara Eneco, Marcel van Dun, mengatakan pengguna e-Radiator bisa melihat penurunan di tagihan pemanas rumah tangga mereka dengan rata-rata sebesar € 400 (sekitar Rp 5.500.000). 

Leiden University Medical Center telah menggunakan server komputer yang terhubung jaringan The Nerdalize Cloud untuk menjalankan sejumlah kalkulasi riset yang mereka lakukan. Bahkan di awal kemunculannya, Nerdalize menjadi nominasi dalam TIMMIE Awards 2015 kategori Most Innovative Company.


Kini hanya dengan menginstal e-Radiator yang terhubung dengan The Nerdalize Cloud, kita dapat merasakan hangat di rumah kita. Perusahaan atau universitas pun dapat lebih hemat energi untuk server pusat data mereka. Nerdalize karya putra Belanda ini memberikan solusi baru yang brilian meski sederhana dengan memanfaatkan secara tepat panas buangan tersebut. 

Terus menggali inovasi tanpa batas telah mendarah daging pada bangsa Belanda. Ada saja inovasi yang dilakukan meskipun negara mereka sudah sangat maju di berbagai lini. Sudah seharusnya bangsa Indonesia juga menanam karakter inovatif tanpa batas seperti Belanda.

Referensi:



Oleh Siska Lipdyaningsih, tulisan ini diikutsertakan dalam Holland Writing Competition 2015.
 





No comments:

Powered by Blogger.